Steve Wozniak: Saya tidak bisa menjadi Steve Jobs

Salah satu pendiri dan karyawan pertama perusahaan komputer terkemuka Apple Inc, Steve Wozniak, berkunjung ke Indonesia. Pada Selasa (17/7), dia menjadi pembicara utama Seminar 'innovation & Creativity' di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Salah satu topik utama yang dia bahas adalah rahasia tetap kreatif ketika bekerja di sebuah industri. Wozniak mengaku bisa produktif dan menghasilkan inovasi teknologi sebab dia hanya fokus pada satu bidang saja.

Itu sebabnya dia mengaku tidak bisa membayangkan bila harus melakukan pekerjaan Steve Jobs, nama besar di balik Apple. Hasrat utamanya adalah membuat komputer terbaik, bukan melakoni pekerjaan manajerial. "Sejak berusia 10 saya tahu bakal menjadi seorang insinyur, kecintaan utama saya adalah membuat dan mengutak-atik komputer. Karena itu saya sadar  tidak bisa menjadi manajer seperti Steve," ujar Wozniak

Pria 62 tahun ini mendirikan perusahaan teknologi terkemuka, Apple, Inc, secara patungan bersama Steve Jobs dan Ronald Wayne pada 1 April 1976. Dia berhenti dari perusahaan itu pada 1985 karena berambisi membuat remote control universal untuk semua piranti elektronik.

Selama bekerja di Apple, Wozniak berjasa melahirkan sistem operasi Macintosh dan mendesain produk Apple 1 dan Apple 2 yang dianggap sebagai pionir komputer rumahan pertama di dunia.

Bagi Wozniak, Apple menjadi besar lantaran perusahaan itu bisa mewakili kepribadian Jobs sebagai CEO. "Budaya kreatif sebuah perusahaan bisa tercipta ketika ada kepemimpinan kuat. Visi personal sang pemimpin amat dibutuhkan, dia harus bisa mengontrol semua dan yakin produk jadi sesuai apa yang dibayangkan. Produk-produk Apple jelas mewakili sosok Jobs " kata dia. Selain itu, dia menilai mantan rekan kerjanya yang meninggal Oktober tahun lalu pandai menjual sebuah produk teknologi.

Selama kurang lebih 60 menit memberi ceramah, dia juga memprediksi masa depan industri teknologi. Menurut Wozniak, di masa depan piranti elektronik harus melayani semua lapisan masyarakat. "Komputer dan gadget harus bisa digunakan semua orang tanpa mereka harus belajar keras. Bila masih rumit yang salah adalah software," kata dia.

Tiket seminar ini terhitung mahal, mulai dari kelas Platinum Rp 3,5 juta, VIP Rp 2,5 juta, dan paling murah yaitu Gold dibanderol 'Rp 2 juta. Panitia acara dari EO 3Ocean act menyatakan mahalnya biaya ini karena dana mendatangkan Wozniak tidak sedikit.