Salah satu pertimbangan kalangan usaha kecil menengah (UKM) untuk beralih ke printer laser adalah soal efisiensi dan kepuasan kinerja.
Dari segi efisiensi, menurut Teddy Susanto, Country Sales Manager Fuji Xerox Printer Channel Indonesia, printer laser mampu menghemat biaya pengeluaran sekitar 60 persen jika dibandingkan printer inkjet. Perhitungan itu berdasarkan asumsi cetakan 36 ribu halaman dalam 3 tahun.
“Biaya yang akan dikeluarkan printer laser berdasarkan asumsi tersebut hanya US$1.368, sedangkan printer inkjet menghabiskjan US$3.600,” kata Teddy di Jakarta, 8 Februari 2012. “Padahal harga mesin printer laser US$239, sedangkan printer inkjet US$ 109,” ucapnya.
Jika ditotal, kata Teddy, harga kepemilikan printer laser menjadi US$1.607 dan printer inkjet US$3.709. “Meski begitu, harga perangkat printer laser yang masih lebih mahal menjadi bahan pertimbangan konsumen, enggan pindah dari inkjet ke laser,” ucapnya.
Pertumbuhan printer laser, lanjut Teddy, lebih cepat dari printer inkjet. Bahkan menurut prediksi IDC, pertumbuhan laser printer meningkat sekitar 17 persen.
Tren penggunaan printer laser sendiri, kata Teddy saat ini sudah berkembang di Vietnam. Meski pertumbuhan di negara tersebut tidak sebagus Indonesia, tapi printer laser mendominasi dengan 95 persen pasar. Sisanya baru dikuasai printer tinta.
Fuji Xerox sendiri yakin dengan pertumbuhan printer laser, terlebih Indonesia saat ini sedang gencar menggenjot investasi.
Untuk mendukung tren printer laser, Fuji Xerox sudah mengembangkan pusat layanan di 9 kota besar di Indonesia dengan tawaran satu jam pelayanan perbaikan jika terdapat kerusakan printer dengan persyaratan tertentu.
Hargai penulis dengan cara memberikan komentar di artikel ini ya sobat.
Dan berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan.
"Jangan Menggunakan Link Aktif di Komentar" (akan dihapus)
Untuk menyisipkan gambar dalam komentar : <i rel="image">URL GAMBAR</i>